Jumat, 15 April 2011

Jakarta Oh... Jakarta

Jakarta merupakan ibu kota Negara Tercinta Republik Indonesia. Dikenal sebagai salah satu kota megapolitan. Seharusnya Jakarta menjadi contoh bagi kota-kota lainnya di Indonesia sebagai kota yang baik yang mampu mencerminkan sebuah kehidupan yang baik pula, namun apa yang terjadi di Jakarta…

Miskin


Kemiskinan hal yang lumrah di Jakarta. Dibalik keperkasaan gedung-gedung pencakar langit terselip ribuan perumahan kumuh yang sebenarnya juga tidak layak disebut perumahan. Rumah tak layak huni ini terjejal dipingiran kali, di bawah fly over, di sepanjang jalur kereta api, tetap bertahan dengan segala resiko bahaya yang mengintai. Namun apa daya, tak ada uang berarti tak ada hidup layak. Lalu dimana peran pemerintah…?

Macet

Dari Pagi-Malam, dari Senin-Minggu, dari Januari-Desember, macet tak pernah terelakan di Jakarta. Permasalahan utamanya adalah jumlah jalan yang tidak dapat mengimbangi penambahan jumlah kendaraan di Jakarta. Seharusnya makin banyaknya kendaraan bermotor (kendaraan pribadi) berarti semakin baiknya taraf hidup seseorang dan harusnya pemerintah mendapat tambahan pendapatan dari pajak kendaraan yang dapat digunakan untuk memperbaiki atau juga menambah fasitas jalan di Jakarta.

Banjir

Banjir merupakan pemandangan yang lazim setelah hujan turun di Jakarta. Ga perlu hujan lebat dan berjam-jam, gerimis pun dapat mendatangkan banjir. Hal ini diakibatkan sistem drainase yang buruk. Saluran-saluran air yang ada berubah fungsi sebagi tempat sampah, lahan hijau sebagai area penyerap air hujan sudah berubah menjadi padang aspal dan akar pohon-pohon sebagi pengikat air tanah berubah menjadi pondasi-pondasi hutan beton bertulang. Pada akhirnya tidak ada tempat untuk air mnegalir dan akhirnya Jakarta kembali tergenang…

Itulah Jakarta, mungkin tanpa banjir, macet, dan miskin, kota megapolitan ini namanya bukan Jakarta. Hehehe….. Nasib si ibu kota dengan banyak realita kehidupan. Siapa yang salah…? Rakyak sibuk cari nasi buat perut sendiri, dan aparatur sedang disibukan dengan keinginan menggunakan uang rakyat…


Tidak ada komentar:

Posting Komentar