Selasa, 13 Oktober 2015

Landmark Mungil Kota Jogja


Dibandingkan dengan Tugu yang menjadi landmark kota-kota lain, Tugu Jogja memiliki ukuran yang lebih kecil. Lihat saja Monas sebagai Landmark kota Jakarta, Menara Eiffel sebagai Landmark kota Paris, Patung Liberty sebagai Landmark kota New York, dan Jam Gadang sebagai Landmark kota Bukittinggi, namun begitu Tugu ini menjadi simbol kota Yogyakarta.




-->
Monas, Menara Eiffel, Patung Liberty, Jam Gadang
Tugu Jogja merupakan landmark kota Yogyakarta, tugu ini berada tepat di tengah perempatan Jl. Pangeran Mangkubumi, Jl. Jendral Soedirman, Jl. A. M. Sangaji dan Jl. Diponegoro. Tugu yang berusia hamper 3 abad ini memiliki makna yang dalam sekaligus menyimpan beberapa rekaman sejarah kota Yogyakarta.
Tugu Jogja kira-kira didirikan setahun setelah Kraton Yogyakarta berdiri oleh Tugu ini dibangun oleh Hamengkubuwana I, pendiri kraton Yogyakarta. Tugu ini secara tegas menggambarkan Manunggaling Kawula Gusti, semangat persatuan rakyat dan penguasa untuk melawan penjajahan. Semangat persatuan atau yang disebut golong gilig itu tergambar jelas pada bangunan tugu, tiangnya berbentuk gilig (silinder) dan puncaknya berbentuk golong (bulat), sehingga disebut Tugu Golong-Gilig.
Selain mempunyai nilai simbolis, Tugu ini merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan laut selatan, kraton Jogja dan gunung Merapi. Pada saat melakukan meditasi, konon Sultan Yogyakarta pada waktu itu menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak gunung Merapi. Dari kraton Yogyakarta kalau kita melihat ke arah utara, maka kita akan menemukan bahwa Jalan Malioboro, Jl Mangkubumi, tugu ini, dan Jalan Monument Yogya Kembali akan membentuk satu garis lurus persis dengan arah ke puncak gunung Merapi.
Pada tahun 1889, saat pemerintah Belanda merenovasi bangunan tugu yang runtuh karena gempa bumi pada tanggal 10 Juni 1867. Tugu dibuat dengan bentuk persegi dengan tiap sisi dihiasi semacam prasasti yang menunjukkan siapa saja yang terlibat dalam renovasi itu. Bagian puncak tugu tak lagi bulat, tetapi berbentuk kerucut yang runcing. Ketinggian bangunan juga menjadi lebih rendah, hanya setinggi 15 meter atau 10 meter lebih rendah dari bangunan semula. Sejak saat itu, tugu ini disebut juga sebagai De Witt Paal atau Tugu Pal Putih.
Tugu Jogja
Sumber :

LA desain

Fasad Rumah uk.5x12

Kali ini saya mencoba membuat fasad rumah dengan ukuran 5x12. Berikut 3 fasad yang saya buat..

Suasana yg ingin ditampilkan ialah bersih, sehingga warna putih menjadi warna dominan, untuk memberi aksen saya gunakan loster/krawang.

Vocal pointnya adalah shading dari alumunium dan kayu, selain itu tanaman di lt.2 juga menjadi vocal point pada desain fasad rumah ini.

Vocal point nya terletak pada jendela di lt.2 dengan backgroud dinding kamprot warna coklat muda. Terdapat glass block untuk dinding dekat entrance dan sebagai pagar. Tanaman tetap menjadi aksen nyaman untuk fasad rumah ini.

Sekian..😉


Kamis, 25 Juni 2015

LA desain_Rumah Tinggal 2 Lantai

NDesign..kali ini mencoba membuat desain rumah 2 lantai dengan layout ruang maksimal di lahan yang tidak terlalu luas (minimal).

1. luas tanah 8 x 10 meter
NDesign/nda.alamanda@gmail.com

2. Luas tanah 6 x 10 meter
NDesign/nda.alamanda@gmail.com

3. Luas tanah 7 x 12 meter
NDesign/nda.alamanda@gmail.com
Semoga dapat menginspirasi.., sekian dan terima kasih..

..Terima jasa desain..

Selasa, 20 Januari 2015

Me and my dad..

Suatu hari..

Dad : de, lagi apa?
Me : lagi kerjalah pap..
Dad : kirain ngeluyur..
Me : hadeuh.., ada apa pap..? 
Dad : de, IPK berapa?
Me : berapa ya pap, lupa..
Dad : gmn sih, kamu yg sekolah..
Me : emang buat apaan pap..?
Dad : kayanya 3.49 yah..
Me : bukan ah pap, gede amat IPK aku, kayanya aku ga sepinter itu..
Dad : iy, kayanya segitu..
Me : entar deh aku cek dulu..
Me : cek studentsite..
Me : iy pap segitu..
Dad : tuh kan bener, 
Me : abis, ga yakin, ternyata aku pinter, hehehehe
Dad : iy emang kamu pinter
Me : lagi terbang...
Dad : iy kamu pinter tapi bodo..

Sekian..