Minggu, 28 Maret 2010

PERILAKU MANUSIA DI RUANG TERBUKA

PERILAKU ARSITEKTUR

PERILAKU

Perilaku manusia adalah suatu aktivitas manusia itu sendiri (Soekidjo,N,1993 : 55)
Secara operasional, perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari luar subjek tersebut. (Soekidjo,N,1993 : 58)


Perilaku diartikan sebagai suatu aksi-reaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu. (Notoatmojo,S, 1997 : 60)


Perilaku adalah tindakan atau perilaku suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat di pelajari. (Robert Kwik, 1974, sebagaimana dikutip oleh Notoatmojo,S 1997)
Perilaku manusia pada hakikatnya adalah proses interaksi individu dengan lingkungannya sebagai manifestasi hayati bahwa dia adalah makhluk hidup. (Sri Kusmiyati dan Desminiarti, 1990 : 1)


Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena adanya stimulus dan respons serta dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. (Sunaryo, 2004 : 3)

Perilaku masyarakat (seperti yang tertulis sebelumnya) terbentuk dari lingkungan dimana ia hidup. Seperti yang dikatakan oleh ahli psikologi lingkungan Calhoun dan Joan Ross (1995) berpendapat bahwa ada empat macam cara lingkungan dalam mempengaruhi perilaku,

pertama : lingkungan menghalangi perilaku, akibatnya juga membatasi apa yang kita lakukan, contonya sebuah dinding kamar yang mempengaruhi gerak-gerik manusia dalam suatu ruangan.

Kedua : lingkungan mengundang atau mendatangkan perilaku, menentukan bagaimana kita harus bertindak, contohnya yang terjadi di taman, biasanya kita tertawa dan bergembira.

Ketiga : lingkungan membentuk diri, contonya, dalam proses belajar yang dilakukan di ruang terbuka, akan membuat pembelajar berpikir lebih kreatif dan kritis

Keempat : lingkungan mempengaruhi citra diri. Contonya : mengenai lingkungan rumah yang asri dan hijau, dipastikan bahwa penghuni rumah tersebut adalah orang yang cinta lingkungan dan kebersihan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia menurut motif Sosiogenesis

1. Motif ingin tahu.

2. Motif kompetensi.

3. Motif cinta

4) Motif harga diri dan kebutuhan untuk mencari indentitas.

5) Kebutuhan akan nilai, kedambaan dan makna kehidupan.

6)Kebutuhan akan pemenuhan diri.

RUANG TERBUKA

Menurut Eko Budihardjo (1998) ruang terbuka adalah bagian dari ruang yang memeiliki definisi sebagai wadah yang menampung aktivitas manusia dalam suatu lingkungan yang tidak mempunyai penutup dalam bentuk fisik.

Ruang terbuka memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :

1. Fungsi umum :

· Tempat bermain dan berolah raga, tempat bersantai, tempat komunikasi sosial, tempat

peralihan, tempat menunggu

· Sebagai ruang terbuka, ruang ini berfungsi untuk mendapatkan udara segar dari alam.

· Sebagai sarana penghubung antara suatu tempat dengan tempat lain.

· Sebagai pembatas atau jarak di antara massa bangunan.

2. Fungsi ekologis :

· Penyegaran udara, menyerap air hujan, pengendalian banjir, memelihara ekosistem

tertentu.

· Pelembut arsitektur bangunan.

“Purba (2002) mengatakan bahwa lingkungan sosial sebagai tempat berlangsungnya bermacam-macam interaksi sosial antara anggota atau kelompok masyarakat beserta pranata dengan symbol dan nilai serta norma yang sudah mapam, serta terkait dengan lingkungan alam (ekosistemnya) dan lingkungan binaan/buatan (tata ruang)”

Contoh:

Di Amerika, sebuah proyek bernama “Project for Public Spaces” dilaksanakan pada tahun 1975. Proyek ini melakukan sejumlah studi perilaku manusia di ruang-ruang terbuka kota. Salah satu obyek studi adalah perilaku pengunjung di Chase Manhattan Plaza di New York. Plaza ini memiliki 2 sub area berbeda. Satu area bernama The Pine-Liberty Area, berada diwilayah sibuk dimana pedestriannya dipenuhi orang lalu-lalang dan satu area bernama The Nassau-Liberty Area, yang agak jauh dari keramaian. Dimanakah pengunjung banyak berada dan memilih mencari tempat duduk? Jawabannya adalah di The Pine-Liberty area. Simpulan studi ini mengatakan bahwa manusia, di ruang terbuka, cenderung mencari tempat duduk ditempat dimana mereka bisa mengamati aktivitas orang lain. Perilaku ini menjelaskan bagaimana seseorang menggunakan tatanan lingkungan fisik. Orang-orang tertarik menempati tempat-tempat duduk yang menghadap ke jalan yang memiliki aktivitas tinggi.

Di lapangan Karebosi (sebelum direvitalisasi), tempat yang paling ramai digunakan untuk mengamati orang lain adalah di aula baruga Karebosi dan tempat duduk yang berfungsi sebagai dinding penahan akar di bawah pohon beringin.

Losari, tempat ini berada di sepanjang tanggul penahan pantai. Kau amatilah sekelompok orang yang tergabung dalam komunitas-komunitas bermotor atau bersepeda yang nongkrong di pinggir jalan di sepanjang pantai atau di depan Fort Rotterdam. Kecenderungan kelompok-kelompok ini adalah mengambil tempat di area-area yang mudah dilihat orang yang lewat dan atau mudah melihat orang lain yang lalu-lalang.

Sumber:

http://masanung.staff.uns.ac.id/2009/04/28/ruang-publik/

http://henryaja.wordpress.com/2009/06/26/diskursus-lingkungan-dan-pembentukan-perilaku-manusia/

http://qym7882.blogspot.com/2009/04/pengertian-perilaku.html

http://akch.wordpress.com/2007/09/17/faktor-faktor-personal-yang-mempengaruhi-perilaku-manusia-2/

http://jurnaltoddoppuli.wordpress.com/2009/04/30/menyusun-evaluasi-purna-huni-laguna-losari/